Tipe-Tipe Organisasi
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang
cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan
sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara
rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,
dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek
seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan
eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang
dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat
disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti pengembilan sumber daya
manusia dalam masyarakat sebagi anggota-anggotanyasehingga menekan angka
pengangguran.
Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur
yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepda
organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinterksi secara efektif setiap
individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan
berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang
harus dilakukan.
Tipe-tipe organisasi:
- Organisasi Garis (Line
Organization)
- Organisasi Garis dan Staf (Line
and Staff Organization)
- Organisasi Fungsional
(Functional Organization)
- Organisasi Panitia (Commit
Organization)
1) Organisasi Garis
Organisasi Garis adalah tipe organisasi yang tertua dan paling sederhana. Dalam
organisasi garis, tugas-tugas perencanaan, pengendalian dan pengawasan berada
satu tangan garis kewenangan (line authority) langsung dari pimpinan kepada
bawahan. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol
Ciri-ciri organisasi garis adalah:
- Tujuan organisasi masih
sederhana
- Organisasinya kecil, sederhana
dan stabil
- Jumlah karyawannya sedikit
- Pemimpin dan semua karyawan
saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja
- Hubungan antara pimpinan dan
karyawan bersifat langsung
- Tingkat spesialisasi begitu
juga alat-alat yang diperlukan tidak begitu tinggi dan tidak beraneka
ragam
- Pemilik modal merupakan
pemimpin tertinggi
- Masing-masing kepala unit
mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
- Disiplin mudah dipelihara
(dipertahankan)
· Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe
garis adalah :
1. Ada kesatuan komando yang terjamin dengan
baik
2. Disiplin pegawai tinggi dan mudah
dipelihara (dipertahankan)
3. Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
4. Proses pengambilan keputusan dan
instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
5. Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena
pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah
dapat dimengerti dan dilaksanakan
6. Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
7. Pengendalian mudah dilaksanakan dengan
cepat
8. Tersedianya kesempatan baik untuk latihan
bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
9. Adanya penghematan biaya
10. Pengawasan berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan organisasi garis adalah :
1. Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan
seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
2. Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan
, karena dipegang sendiri
3. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak
secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
4. Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena
sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
5. Organisasi terlalu tergantung kepada satu
orang, yaitu pimpinan
6. Kurang tersedianya saf ahli
2) Organisasi Garis dan Staf
Tipe organisasi garis dan staf pada umumnya digunakan untuk organsasi yang
besar. Daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka
ragam serta rumit. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
Ciri-ciri organisasi garis dan staf adalah:
- Organisasinya besar dan
bersifat kompleks
- Jumlah karyawan banyak
- Daerah kerjanya luas
- Hubungan kerja yang bersifat
langsung tidak mungkin lagi
- Pimpinan begitu pula sesama
karyawan tidak lagi semuanya saling mengenal
- Spesialisasi yang beraneka
ragam diperlukan dan digunakan secara maksimal
- Pucuk pimpinan hanya satu orang
dibantu staff
- Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu
lini dan staff
Keuntungan
penggunaan bentuk organisasi garis dan staf adalah :
1. Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan
tetap dalam satu tangan.
2. Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf
dan pelaksana
3. Tipe organisasi garis dan staf fleksibel
(luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
4. Pengembalian keputusan relatif mudah, karena
mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
5. Koordinasi mudah dilakukan, karena ada
pembagian tugas yang jelas.
6. Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi,
karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
7. Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan
spesialisasinya.
8. Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli
Kelemahan-kelemahan dari bentuk organisasi
garis dan staf adalah :
1. Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk
membedakan perintah dan bantuan nasihat
2. Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai
yang tidak saling mengenal
3. Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas
yang dilaksanakannyalah yang penting
4. Pimpinan lini mengabaikan advis staf
5. Apabila tugas dan tanggung jawab dalam
berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan
kekacauan dalam menjalankan wewenang
6. Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan
biaya yang besar
7. Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan
ketidaksenangan pegawai lini
8. Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara
orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga
menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
3)
Organisasi Fungsional
Pada umumnya yang dimaksud dengan organisasi fungsional adalah yang disusun
berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.
Ciri-ciri organisasi fungsional antara lain adalah:
- Pembidangan tugas secara tegas
dan jelas dapat dibedakan
- Dalam melaksanakan tugas tidak
banyak memerlukan koordinasi terutama pada tingkat pelaksanaan bawahan
karena bidang tugasnya sudah tegas dan jelas digariskan. Dalam organisasi
fungsional, koordinasi dititikberatkan pada eselon atasan
- Pembagian unit-unit organisasi
didasarkan pada spesialisasi tugas
- Para direktur mempunyai
wewenang komando terhadap unit-unit yang berada
- dibawahnya atas namanya
sendiri, tidak perlu atas nama direktur utama
Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasi fungsional adalah :
1. Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
2. Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya
masing-masing
3. Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
4. Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada
eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib
5. Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan
yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
6. Pembidangan tugas menjadi jelas
Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional adalah :
1. Pekerjaan seringkali sangat membosankan
2. Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu
bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi
sendiri saja
3. Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya
sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan
Organisasi fungsional pada umumnya digunakan dalam perusahaan-perusahaan yang
pembidang tugasnya dapat digriskan secara tegas, umpamanya unit produksi, unit
pemasaran, unit keuangan, dan lain-lain yang walaupun saling bersangkut-paut
namun bidang kegiatannya jelas berbeda. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.
4) Organisasi Panitia
Tipe organisasi panitia pada umumnya dibentuk dalam waktu yang terbatas untuk
melaksanakan tugas-tugas tertentu,
Ciri-ciri organisasi panitia antara lain adalah:
- Tugasnya tertentu dan jangka
waktu berlakunya terbatas
- Seluruh unsur pimpinan duduk
dalam panitia baik sebagai ketua maupun sebagai anggota
- Tugas kepemimpinan dilaksanakan
secara kolektif, oleh sebab itu tanggung jawabpun secara kolektif pula
- Semua anggota pimpinan
mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang pada umumnya sama
- Para pelaksana dikelompokkan
menurut bidang dan tugas tertentun yang harus dilaksanakan dalam bentuk
tugas (task force)
STURKTUR ATAU SKEMA ORGANISASI
Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara
posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan.
Gambar ini adalah Struktur
organisasi Pusdiklat
Struktur organisasi
adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara
formal.
CIRI-CIRI ORGANISASI
a.
ciri-ciri organisasi, yaitu :
1.
Adanya komponen ( atasan dan bawahan) .
2.
Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang).
3.
Adanya tujuan .
4.
Adanya sasaran .
5.
Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati .
6.
Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
b.
Ciri-ciri Organisasi Modern:
1. Organisasi bertambah besar
2. Pengolahan data semakin cepat
3. Penggunaan staf lebih intensif
4. Kecendrungan spesialisasi
5. Adanya prinsip-prinsip atau
azas-azas organisasi
6. Unsur-unsur organisasi lebih
lengkap
Adapun ciri-ciri dari
organisasi adalah :
- Adanya komponen (
atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama
(cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan
format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian
wewenang dan koordinasi tugas-tugas
MENURUT PARA AHLI TERDAPAT BEBERAPA PENGERTIAN
ORAGNISASI SEBAGAI BERIKUT:
- Stoner mengatakan bahwa
organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana
orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
- James D. Mooney mengemukakan
bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
tujuan bersama.
- Chester I. Bernard berpendapat
bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih.
- Stephen P. Robbins menyatakan
bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
- Prof Dr. Sondang P. Siagian,
mendefinisikanorganisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua
orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam
rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang
mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang /
sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
- Drs. Malayu S.P Hasibuan
mengatakanorganisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur
dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan
tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
- Prof. Dr. Mr Pradjudi
Armosudiro mengatakanorganisasi adalah struktur pembagian kerja dan
struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang
bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
- James D Mooney berpendapat
bahwa Organization is the form of every human, association for the
assignment of common purpose atau organisasi adalah setiap bentuk
kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
- Chester L Bernard (1938)
mengatakan bahwa Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau
lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more
persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
- Paul Preston dan Thomas
Zimmerer mengatakan bahwa Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang
disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama. (Organization is a collection people, arranged into groups,
working together to achieve some common objectives).
HAL-HAL
PENTING YANG PERLU DIPENUHI DALAM MEMBENTUK SUATU ORGANISASI
·
Tata
cara dalam membentuk suatu organisai adalah dengan partisipasi kita untuk
mengumpulkan orang untuk turut ikut dalam kegiatan yang kita akan lakukan dalam
mendirikan suatu organisasi.Seperti dalam mendirikan suatu organisasi
kemahasiswaan untuk menjalin kerjasama antar seseorang di dalam suatu
organisasi yang akan kita buat. Contohnya dalam pengesahan untuk mengizinkan
mendirikan suatu organisasi dalam pembangunan universitas yang diberi nama
“mapala universitas perjuangan”.Nama universitas yang akan didirikan pun, harus
melalui persetujuan dan kesepakatan bersama dari berbagai pihak yang meliputi
dari beberapa orang yang ikut bergabung dalam suatu organisasi. Adapun hal-hal
penting yang perlu dipenuhi dalam membentuk suatu organisasi agar suatu
organisasi dapat berjalan dengan efektif.
·
Waktu.
Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini
adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut
mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran
serta.
·
Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya
dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan
menimbulkan efek negatif.
· Subyek partisipasi hendaknya
relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu
tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.
·
Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang
bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan
komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh
komunikator.
·
Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik,
misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga
tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.
·
Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut
sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
·
Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan
kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau
penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau
jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa
partisipasi adalah bersifat persuasif.
SUMBER:
REFERENSI: