Penggunaan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar, terdiri dari kata baik dan benar yang ke
dua-nya memiliki arti.
- Bahasa
Yang Baik
Penggunaan bahasa yang baik (sesuai aspek komunikatif) adalah sesuai dengan sasaran kepada siapa bahasa tersebut di sampaikan. Hal ini harus disesuaikan dengan unsur umur, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan
sudut pandang khalayak sasaran kita.
Dengan kata lain, bahasa yang kita gunakan sesuai dengan lawan bicara, sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman ketika berkomunikasi.
Penggunaan bahasa yang baik (sesuai aspek komunikatif) adalah sesuai dengan sasaran kepada siapa bahasa tersebut di sampaikan. Hal ini harus disesuaikan dengan unsur umur, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan
sudut pandang khalayak sasaran kita.
Dengan kata lain, bahasa yang kita gunakan sesuai dengan lawan bicara, sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman ketika berkomunikasi.
- Bahasa
yang Benar
Bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yaitu peraturan bahasa (tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan).
Bahasa yang benar mengacu pada kaidah penulisan dan pengucapan Bahasa Indonesia seperti yang tertera dalam kamus besar Bahasa Indonesia, dan terdapat pula di EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
Bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yaitu peraturan bahasa (tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan).
Bahasa yang benar mengacu pada kaidah penulisan dan pengucapan Bahasa Indonesia seperti yang tertera dalam kamus besar Bahasa Indonesia, dan terdapat pula di EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
dari 2
hal diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa bahasa yang baik dan benar
adalah bahasa yang tidak menyinggung lawan bicara, dan tiap katanya adalah
bagian dari kata-kata dalam kamus besar bahasa Indonesia.
contoh:
di kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata atau objek bermakna ganda, seperti minuman keras.
-dalam dunia kepolisian minuman keras bisa berarti minuman yang mengandung alkohol.
namun dalam ilmu kimia. minuman keras bisa berarti pula, minuman yang mencapai titik beku dibawah 0 derajat celsius sehingga wujudnya minuman tersebut membeku.
di kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata atau objek bermakna ganda, seperti minuman keras.
-dalam dunia kepolisian minuman keras bisa berarti minuman yang mengandung alkohol.
namun dalam ilmu kimia. minuman keras bisa berarti pula, minuman yang mencapai titik beku dibawah 0 derajat celsius sehingga wujudnya minuman tersebut membeku.
contoh
lain dapat ditemui di beberapa kalimat, seperti:
-”berapakah harga perjalanan dari rumah ku ke sekolah bang?”
kalimat diatas terlihat baku namun kurang baik digunakan karena tidak sesuai dengan keadaan ketika berbicara. akan terlihat lebih mudah ketika kalimatnya menjadi.
-”dari rumah ke sekolah berapa bang?”
kalimat terdengar lebih simple.
-”berapakah harga perjalanan dari rumah ku ke sekolah bang?”
kalimat diatas terlihat baku namun kurang baik digunakan karena tidak sesuai dengan keadaan ketika berbicara. akan terlihat lebih mudah ketika kalimatnya menjadi.
-”dari rumah ke sekolah berapa bang?”
kalimat terdengar lebih simple.
contoh menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat di
artikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu
mengikuti kaidah bahasa yang betul.Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan
benar mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan
kebenaran.Bahasa yang di ucapkan harus
baku.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar
mempunyai beberapa konsekuensi logis
terkait dengan pemakaianya sesuai dengan situasi dan kondisi . Pada kondisi
tertentu ,yaitu pada situasi formal pengguanaan bahasa Indonesia yang benar
menjadi pioritas uutama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan
bahasa baku .Kendala yang harus di hindari dalam pemakaian bahasa baku antara
lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi ,integrasi
,campur kode,alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan
dalam komunikasi resmi.Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi
tidak baik.
Misalnya
dalam pertanyaan sehari-sehari dengan menggunakan bahasa yang baku,contoh:
· Apakah kamu ingin memotong rumput?
· Misalkan ketika dalam dialog antara seorang dosen
dengan seorang mahasiswa
o Pak dosen : Rino apakah kamu sudah mengerjakan tugas?
o Alex : sudah saya kerjakan pak.
o Pak dosen : Baiklah kalau begitu , segera dikumpulkan.
·
Alex : terima
kasih Pak
Contoh lain dari pada undang-undang dasar antara lain
:
Undang-undang dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya
kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas
dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.
Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut
menunjukan bahasa yang sangat baku,dan merupakan pemakaian bahasa secara baik
dan benar.
Contoh lain dalam tawar-menawar di pasar ,misalnya
pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan .
Akan sangat ganjil bila dalam tawar-menawar dengan tukang sayur atau tukang
becak kita memakai bahasa Indonesia yang baku seperti ini.
1. Berapakah harga
tauge ini?
2. Apakah supir
taksi bersedia mengantar saya kepasar Margo City dan berapa ongkosnya?
Contoh diatas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku
dan benar,tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi
pemakaian kalimat-kalimat itu, untuk situasi seperti diatas,kalimat (3) dan (4)
berikut akan lebih tepat.
3. Berapa nih
bu,tauge nya?
4. Ke Margo City ,berape bang?
Misalkan perbedaan dari bahasa Indonesia yang
benar dengan bahasa gaul.
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Gaul (informal)
|
Aku, Saya
|
Gue, Gueh, Guve
|
Kamu
|
Elo, Lau
|
Di masa depan
|
kapan-kapan
|
Apakah benar?
|
Emangnya bener?
|
Tidak
|
Gak, Kagak, Enggak
|
Tidak Peduli
|
Emang gue pikirin!
|
Dari contoh diatas perbedaan antar bahasa yang baku
dan non baku dapat terlihat dari pengucapan dan tata cara penulisannya. Bahasa
Indonesia baik dan benar merupakan bahasa yang mudah dipahami, bentuk bahasa
baku yang sah agar secara luas masyarakat Indonesia berkomunikasi menggunakan
bahasa nasional.Contoh pada :
“kami ,
putra dan putri Indonesia bahasa persatuan, bahasa Indonesia,demikianlah bunyi
alenia ketiga sumpah pemuda yang telah dirumuskan oleh para pemuda yang
kemudian menjadi pendiri bangsa dan Negara Indonesia .Bunyi alinea ketiga dalam
ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa yang menjadi bahasa persatuan bangsa
Indonesia adalah bahasa Indonesia . Kita sebagai bagian bangsa Indonesia sudah
selayaknya menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-sehari.
Kesimpulannya adalah menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar itu perlu dilestarikan olah penduduk indonesia itu sendiri, dan
penggunaan bahasa Indonesia itu pun harus sesuai dengan situasi, tempat, dan
keadaan ketika kita berkomunikasi, dan pemilihan kata yang tepat ketika
berkomunikasi dengan orang lain demi mengurangi terjadi perbedaan pemahaman dan
menyakiti hati lawan bicara kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar