Penggunaan
basis data pada saat ini telah banyak digunakan untuk keperluan keseharian dari
kehidupan manusia namun terkadang tidak banyak orang yang menyadarinya. Seperti
halnya pada saat seseorang memiliki koleksi kaset yang sudah cukup banyak dan harus
dilakukan suatu pengaturan agar koleksinya tersebut dapat diambil sewaktu-waktu
tanpa susah payah untuk mencarinya. Penyusunan koleksi kaset tersebut
memerlukan suatu tempat untuk menyimpanan dimana penyusunannya dapat dilakukan
berdasarkan jenis dari kaset tersebut ataupun berdasarkan penyanyinya. Bentuk dari
penyusunan harus berdasarkan nilai unik yang dimiliki oleh kaset tersebut
misalkan saja pemberian nomor sehingga mudah diidentifikasi oleh pemiliknya.
Hal
seperti ini telah menerapkan suatu pola bagaiman koleksi kaset tersebut
disusun, dan penerapan dari penyusunan tersebut memudahkan pemilik koleksi buku
untuk mencari dan mengembalikan kaset yang telah digunakan atau dipinjam.
Kaset
merupakan suatu objek dimana kelompok, jenis, penyanyi dan lain-lain adalah
suatu karakteristik dari kaset tersebut, sedangkan lemari adalah tempat
penyimpanannya kumpulan dari objek yang bernama kaset.
Basis
data terdiri dua kata yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai
tempat berkumpul, markas atau sarang, sedangkan data suatu fakta dari dunia
nyata yang mewakili suatu objek seperti kaset (lagu, penyanyi, pencipta dan
lain-lain) atau kendaraan (mobil, motor, bus, dan lain-lain).
Basis
data dan lemari kaset memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama, yaitu
pengaturan, kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan suatu objek.
Pengaturan
yang dilakukan pada lemari kaset merupakan pengaturan secara manual dimana
pengaturan tersebut dapat diaplikasikan ke dalam suatu data abstrak yang berisi
karakteristik dari suatu kaset dan disimpan di dalam suatu basis atau tempat
penyimpanan data yaitu file. Sehingga perbedaannya ada pada media
penyimpanannya. Basis data menggunakan media penyimpanan elektronis sedangkan
kaset mnggunakan lemari untuk media penyimpanannya. Perbedaan media ini akan
mengakibatkan perbedaan-perbedaan lainnya seperti jenis metode/cara yang
digunakan dalam upaya penyimpanan atau jumlah yang akan disimpan. Sebuah basis
data dapat dipandang sebagai suatu jenis filing cabinet elektronik yang disebut
juga sebuah tempat penyimpanan untuk files data yang terkomputerisasi.
Pemanfaatan
bentuk dari basis data tidak hanya pada pengkoleksian kaset tetapi dapat
digunakan diberbagai aktivitas penggunaannya, dimana pemnfaatan ini untuk
memenuhi objektivitas berikut:
- Kecepatan
dan kemudahan
Memungkinkan
untuk mudah melakukan penyimpanan, perubahan data, pengambilan suatu data dibandingkan jika
dilakukan secara manual.
- Efisien ruang
penyimpanan
Optimalisasi
penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan dengan menerapkan sejumlah
pengkodean atau membuat keterhubungan antar kelompok data yang saling
berhubungan.
- Keakuratan
Pemanfaatan
pengkodean atau pembentukan keterhubungan antar kelompok data dengan menerapkan
aturan atau batasan data.
- Ketersediaan
Perkembangan
data sejalan dengan waktu membutuhkan ruang penyimpanan yang besar, sehingga
data administrator harus memilah yang mana yang merupakan data utama, data
master, data referensi, data transaksi, data histori hingga data yang sudah
tidak digunakan lagi. Pemilahan ini untuk mempermudah dalam hal pencarian data
dan mengefisiensi ruang penyimpanan data.
- Keamanan
Aplikasi pengelolaan
basis data ada yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan basis data
tetapi untuk sistem yang besar dan serius dapat diterapkan dengan ketat. Untuk itu
perlu ditentukan siapa yang boleh menggunakan aplikasi beserta objek-objek didalamnya
dan jenis operasi yang digunakan.
- Pemakaian
bersama
Pemakaian
aplikasi basis data tidak hanya terbatas pada suatu orang pengguna saja didalam
suatu lokasi. Basis data yang dikelola oleh suatu aplikasi yang mendukung
lingkungan banyak pengguna akan digunakan oleh beberapa pengguna baik di dalam
suatu lokasi ataupun di lokasi yang berbeda.
Kesimpulannya adalah peran
sistem basis data sangatlah penting dalam pembangunan perangkat lunak dan
sistem aplikasi dalam dunia bisnis. Di dalam pembangunan perangkat lunak, para
perancang harus mengetahui model basis data yang baik. Di samping itu para
perancang juga harus mengetahui perancangan basis data yang sesuai dengan
prosedur atau aturan-aturan yang sudah baku sehingga dapat menghasilkan
rancangan basis data yang sesuai dengan kebutuhan pemakai dan aplikasi dalam
dunia bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar