Wacana
ilmiah :
karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Macam-macam
karya tulis ilmiah :
Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
Contohnya :
HIV
HIV (Human
Immunodeficiency Virus) adalah suatu
virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan
menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam
melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan
menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
Atau HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan
sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh. Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai "infeksi oportunistik" karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Atau HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan
sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh. Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai "infeksi oportunistik" karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Wacana semi
ilmiah :
Wacana pada Tataran Semi Ilmiah merupakan wacana yang karakteristiknya berada
di antara ilmiah dan non ilmiah.
Jenis-Jenis Wacana Semi Ilmiah : Artikel,Editorial,Opini,Feuture,Reportase.
Jenis-Jenis Wacana Semi Ilmiah : Artikel,Editorial,Opini,Feuture,Reportase.
Contohnya :
MANIS BAGI PEJABAT
RACUN UNTUK RAKYAT
PEMERINTAH pusat mulai membagi-bagikan permen yang
mengandung racun. Inilah permen manis bagi pejabat yang menerima, tetapi racun
karena mematikan daerah. Permen yang mengandung racun itu adalah Peraturan
Pemerintah Nomomr 37 Tahun 2006 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan
Pimpinan Anggota Dewan. Isinya mengatur pendapatan pimpinan anggota DPRD, yang
terdiri atas uang representasi, tunjangan keluarga, tunjangan beras, uang
paket, tunjangan jabatan, tunjangan panitia musyawarah, tunjangan komunikasi,
dan tunjangan panitia anggaran. Jika setiap anggota DPRD mendapat Rp 80 juta
daerah harus mengeluarkan Rp 1,2 triliun. Sungguh uang yang luar biasa manis,
sekaligus inilah racun yang paling mematikan daerah. Kenapa? Karena, biaya
untuk gaji anggota DPRD itu lebih besar daripada pendapatan asli daerah. Betapa
ironis, pendapatan asli daerah minus setelah membayar gaji DPRD.
Yang jelas, peraturan pemerintah itu semakin
memperbesar jurang kaya dan miskin. Di tengah meningkatnya pengangguran, di
tengah bertambahnya penduduk miskin yang mencapai 100 juta orang, ada
segelintir elite anggota DPRD yang jumlahnya 15 ribu orang yang semakin kayak
arena peraturan pemerintah itu.
Masih ada dampak negative lain, yaitu semakin maraknya
pungutan daerah untuk menambah kas daerah. Berbagai pungutan itu diperlukan
untuk menutupi deficit pendapatan asli daerah akibat membayar gaji anggota
DPRD. Sudah pasti, peraturan pemerintah itu menambah bengkaknya anggaran negara
yang digunakan untuk keperluan konsumtif. Padahal, tanpa adanya Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 itu pun, proporsi pengeluaran rutin untuk
keperluan konsumtif sudah lebih besar. Adalah menyedihkan bahwa yang bertambah
bukan untuk keperluan pembangunan yang dapat menciptakan lapangan kerja dan
mengentaskan rakyat dari kemiskinan.
Dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006
itu, bertambah kuat tanda-tanda negara ini agaknya sedang disetir menjadi surga
hanya bagi kaum elite, yaitu elite legislative yang bernama wakil rakyat di
daerah maupun di pusat. Soal waktu saja, keluar pula peraturan pemerintah yang
pada gilirannya akan menyenangkan elite yang duduk di jajaran eksekutif dan
yudikatif. Maka, sempurnalah negara ini menjadi negara yang manis bagi pejabat,
tetapi racun bagi rakyat (Media Indonesia, 2007:1).
Selain itu, boleh percaya boleh tidak, anggota DPRD
masih mendapat tunjangan kesejahteraan berupa pemberian jaminan pemeliharaan
kesehatan, pakaian dinas, serta biaya akibat perjalanan dinas. Akibatnya,
sebagai gambaran, pendapatan yang diterima ketua DPRD provinsi mencapai Rp
36,269 juta, jauh melebihi pendapatan yang diterima Ketua Mahkamah Agung (Rp
24,390 juta) dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (Rp 23,940 juta). Jaraknya
semakin jauh bagaikan langit dan bumi, bila dibandingkan dengan pendapatan
gubernur (Rp 8,4 juta), terlebih dibanding bupati (Rp 5,8 juta).
Permen itu semakin manis karena sekalipun Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 itu baru ditandatangani Presiden November lalu,
tetapi dibuat berlaku mundur sejak 1 Januari 2006.
Wacana non
ilmiah :
Karangan nonilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Ciri-ciri
karangan nonilmiah:
· ditulis
berdasarkan fakta pribadi
· fakta
yang disimpulkan subyektif
· gaya
bahasa konotatif dan popular
· tidak
memuat hipotesis
· penyajian
dibarengi dengan sejarah
· bersifat
imajinatif
· situasi
didramatisir
· bersifat
persuasive
macam-macam
karya Tulis Non Ilmiah :
Dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman
Dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman
contohnya :
Sinopsis
Kyla pernah menjadi korban kecanggihan
teknologi, fotonya dengan bikini biru itu tersebar seantero sekolah dan hal itu
sempat membuatnya begajulan dan liar. Di masa SMA sudah mengenal nikotin dan
alkohol. Tapi sejak bertemu Rafa, lambat laun semuanya dapat terkendali. Rafa,
cinta pertama Kyla.
Masa kuliah, Kyla mulai lelah mencari pengganti Rafa, dia hanya mempermainkan lelaki dan dan meremas mereka habis-habisan. Sama sekali masa bodoh dengan "cinta". Dia terlalu asyik bersama genk `nya, terlalu bahagia merepotkan sahabatnya yang bernama Bintang. Apa pun, kemana pun, dia selalu melakukannya bersama Bintang. Makan es krim, berangkat ke kampus, mendengarkan curhat, ke toko buku, selalu ada Bintang dan selalu harus Bintang. Sampai Bintang tidak punya waktu untuk dirinya sendiri. Semakin lama Kyla merasa jauh dengan Bintang.
Masa kuliah, Kyla mulai lelah mencari pengganti Rafa, dia hanya mempermainkan lelaki dan dan meremas mereka habis-habisan. Sama sekali masa bodoh dengan "cinta". Dia terlalu asyik bersama genk `nya, terlalu bahagia merepotkan sahabatnya yang bernama Bintang. Apa pun, kemana pun, dia selalu melakukannya bersama Bintang. Makan es krim, berangkat ke kampus, mendengarkan curhat, ke toko buku, selalu ada Bintang dan selalu harus Bintang. Sampai Bintang tidak punya waktu untuk dirinya sendiri. Semakin lama Kyla merasa jauh dengan Bintang.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar